Parijoto – Taksonomi, Morfologi, Asal, Habitat, Kandungan & Faedah Buah
Buah parijoto atau parijata mungkin asing bagi pada umumnya orang Indonesia. Padahal tumbuhan ini banyak tumbuh di kawasan Gunung Muria, Kudus, Jawa tengah. Buah yang dihasilkannya juga diandalkan memiliki banyak faedah, salah satunya adalah untuk menangani duduk perkara sulit menerima keturunan.
Dalam bahasa Latin, tumbuhan parijoto disebut Medinilla speciosa. Tanaman ini termasuk jenis tumbuhan epifit, yaitu tumbuhan yang pertumbuhannya menumpang pada flora lain. Selain itu, parijoto ialah flora menahun, yaitu flora yang bisa tetap hidup dan hidup sehabis periode reproduksinya berlangsung.
Taksonomi Parijoto
Berdasarkan pembagian terstruktur mengenai ilmiah, tanaman parijata memiliki takson selaku berikut:
Kingdom | Plantae |
Clade | Tracheophytes |
Clade | Angiosperms |
Clade | Eudicots |
Clade | Rosids |
Order | Myrtales |
Family | Melastomataceae |
Genus | Medinilla |
Species | M. speciosa |
Penamaan flora parijoto dalam bahasa latin, Medinilla speciosa, berasal dari nama gubernur Republik Mauritius yang menjabat pada tahun 1820. Pada periode itu, Mauritius masih berjulukan Kepulauan Marianne. Nama gubernur yang dimaksud ialah José de medinilla y Pineda.
Morfologi Tanaman Parijoto
Buah parijoto diandalkan dapat menolong menyuburkan kandungan. Berikut ini yaitu karakteristik dan ciri flora ini, yakni:

1. Batang
Parijoto yakni tanaman epifit yang menumpang berkembang pada flora lain. Parijoto berukuran kecil dan pendek. Tingginya hanya sekitar 45 cm hingga 60 cm. Tanaman semak kecil ini bersifat evergreen, adalah mampu terus berkembang sepanjang tahun.
Parijoto memiliki batang-batang berkayu. Batang tersebut berukuran kecil ini menjadi tempat tumbuhnya daun parijoto.
2. Daun
Parijoto memiliki daun berwarna hijau, teksturnya lembut seperti kulit. Ukuran panjang daun parijoto mencapai 20 cm dan lebar hingga 15 cm. Bagian urat daunnya dapat tampakdengan terperinci.
3. Bunga
Tumbuhan parijoto mempunyai bunga yang ukurannya kecil dan teksturnya halus. Warna bunga parijoto merah muda cerah. Bunga parijoto berkembang di atas malai yang berskala besar pada batang dengan warna kemerahan.
Waktu berbunga tumbuhan parijoto sekitar awal ekspresi dominan panas hingga trend gugur. Masa berbunga parijoto ini akan berjalan selama 1 bulan, lalu disusul dengan kemunculan beberapa buah berukuran kecil yang terlihat seperti buah beri. Kondisi menandakan bahwa tumbuhan parijoto akan mulai berbuah.
4. Buah Parijoto
Parijoto yang tampak seperti buah beri akan muncul setelah era berbunga, ialah di ekspresi dominan kemarau. Buahnya berkembang secara bergerombol karena ialah buah majemuk.
Buah parijoto berbentuk bulat. Di awal tumbuhnya, buah ini berwarna merah muda. Namun saat matang, warna buah bermetamorfosis ungu kebiruan. Warna inilah yang membuat buah parijoto sering disebut sebagai Showy Asian Grapes. Sebab warnanya hampir serupa dengan salah satu jenis buah anggur.
Konsumsi Buah Parijoto
Tanaman ini telah lama dimanfaatkan untuk mengembangkan kesehatan. Cara konsumsinya yakni dengan cara eksklusif dikonsumsi, tetapi mampu juga dimasak terlebih dahulu dengan cara direbus atau diseduh. Rasa buah parijoto sepat dan asam, tidak terdapat rasa pahit, serta menyegarkan.
Asal & Sebaran Parijoto
Tidak dimengerti secara terang dari mana asal ajakan tumbuhan parijoto, namun tumbuhan ini tumbuh secara alami di pulau Borneo, Jawa, dan Filipina. Di Borneo, parijoto bisa didapatkan di Kinabalu, bagian Borneo yang termasuk kawasan negara Malaysia. Penyebaran parijoto ke beberapa daerah di Malaysia berasal dari sini, beberapa sebarannya adalah Penang, Perak, Selangor, dan Pahang.

Di Indonesia, parijoto tersebar di pulau jawa, Sumatra, dan pulau-pulau yang lain seperti Sumbawa, Lombok, Sulawesi, dan Maluku. Di pulau Jawa, tumbuhan parijoto banyak didapatkan di Gunung Muria, Kudus, dan Gunung Andong, Magelang. Keduanya berada di Jawa Tengah. Namun parijoto juga mampu ditemukan di daerah pegunungan yang lain.
Habitat Tanaman Parijoto
Tumbuhan ini banyak tumbuh liar di kawasan pegunungan, sehingga mampu dikatakan parijoto lebih menggemari kawasan yang teduh dan lembab. Parijoto akan optimal tumbuh di ketinggian 500 meter hingga 1.000 meter di atas permukaan maritim.

Tanaman parijoto lazimnya berkembang secara liar di pegunungan. Namun dikarenakan telah dimengerti manfaat dan khasiatnya, maka banyak juga yang mulai membudidayakan flora ini.
Untuk membudidayakannya, cara yang digunakan yaitu menanamnya dalam pot ataupun pekarangan. Karena bentuk dan warna bunga dan buahnya yang indah, maka tak jarang parijoto juga menjadi flora hias.
Di Kudus, flora parijoto banyak ditanam untuk kepentingan pribadi dan dibudidayakan selama beberapa tahun secara turun-menurun. Buah parijoto dipercaya sangat ampuh untuk menangani problem hormonal dan kesuburan. Bahkan buah parijoto juga diandalkan mampu mempertahankan kondisi kandungan. Masyarakat Kudus percaya bahwa kalau rajin mengonsumsi buah parijoto, maka anak yang lahir akan memiliki paras tampan atau elok.
Oleh warga sekitar, tumbuhan parijoto juga diandalkan sebagai salah satu tanaman peninggalan dari Sunan Muria, alasannya flora ini cuma tumbuh di sekeliling Gunung Muria yang ialah tempat tinggal Sunan Muria. Hingga kini, di sekeliling makam Sunan Muria pun banyak berkembang tanaman parijoto.
Kandungan Buah Parijoto
Buah parijoto yang berwarna anggun memiliki kandungan antioksidan alami yang sangat tinggi. Kandungan ini didapatkan dari flavonoid, tanin, dan saponin. Kandungan antioksidan inilah yang membuat buah parijoto sangat berguna bagi kesehatan. Antioksidan dapat menghalangi balasan buruk dari radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
Contohnya adalah flavonoid memiliki manfaat untuk menghalangi penyebaran tumor, menghalangi tumbuhnya sel kanker, dan menangkal timbulnya peradangan atau penyakit yang menghancurkan metode daya tahan tubuh.
Manfaat Buah Parijoto Bagi Kesehatan
Selain untuk menangani masalah kesuburan, parijoto juga memiliki khasiat lain yang baik bagi kesehatan, antara lain:

1. Menyembuhkan Sariawan
Kandungan vitamin C di dalam buah parijoto ampuh untuk mengobati luka di ekspresi balasan sariawan. Meski ialah luka kecil, sariawan akan terasa perih dan sangat mengusik kelangsungan aktivitas sehari-hari.
Untuk mengatasinya, cuci buah parijoto segar sebanyak 4 sampai 6 gram sampai higienis, lalu giling hingga halus. Masukkan buah parijoto yang telah digiling ke dalam 100 ml air putih. Gunakan air adonan parijoto ini untuk berkumur.
2. Obat Kolesterol
Untuk menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam badan, kita mampu mengonsumsi buah parijoto secara eksklusif, atau mampu juga dengan cara menyeduhnya. Namun jika disantap secara langsung, dipercaya karenanya akan lebih singkat terasa.
Buah parijoto juga bisa menyeimbangkan kadar kolesterol di dalam badan. Kolesterol jahat berkurang dan kolesterol baik akan bertambah.
3. Obat Diare
saat sedang mengalami diare, bab lain dari tanaman parijoto juga bisa dimanfaatkan selaku obat, tepatnya ialah daun parijoto. Caranya yakni dengan merencanakan 15 sampai 20 gram daun parijoto segar, lalu basuh apalagi dahulu sampai higienis.
Setelah itu, rebus daun parijoto dengan air sebanyak 450 ml sampai mendidih, sekitar 15 hingga 20 menit. Setelah itu, dinginkan terlebih dulu dan minum 2 kali sehari.
Comments
Post a Comment